Sabtu, 16 November 2013

Mencari KEBENARAN ? Part 1



Kebenaran adalah hasil ada sebuah filsafat , baik yang sudah diilmiahkan maupun belum diilmiahkan .

Bagaimana kita bisa mencari kebenaran ? 

Apa aja yang kita lakukan supaya bisa mendapatkan kebenaran ?

Pada saat saya mengikuti kelas penelitian yang dibuat oleh LKHS UNSOED dengan tema Kebenaran . Dalam instuisi saya , " Palingan membahas tentang Ultramen , KamenRaider ataupun Bima Satria Garuda " . Tetapi ternyataan itu tidak benar
, yang di bahas adalah bagaimana cara kita MENCARI KEBENARAN .

saat saya mengikuti saya menangkap beberapa materi ,  Mencari Kebenaran ada 2 metode yaitu Ilmiah dan Tidak Ilmiah , yang saya bahas kali ini  adalah Metode Ilmiah . 

Metode Ilmiah dalam mencari kebenaran ada 3 yaitu :


1 . Koheren . 
Koheren atau dengan kata lain yaitu konsisten . Koheren adalah sesuatu pernyataan  yang kita yakinin / kita kuatkan dan tidak akan berubah - berubah pernyataan tersebut. Suatu kebenaran haruslah koheren dengan apa yang sudah dikemukakan sebelumnya . jika kita sudah mengatakan itu A , maka kita nyatakan seterusnya haruslah A , maka itulah yang disebut dengan Koheren / Konsisten , tidak boleh B , atau C , ataulagi Z . contoh : sifauzi habis baca buku / kitab dia menemukan tentang minuman ber-alkohol itu dilarang meminumnya , langsung dia  mengeluarkan pernyataan " Semua minuman berakohol akan membuat mabuk " , dan dia konsisten terhadap pernyataan walaupun minuman berakohol itu berasal dari apel atau apalah , pokoknya minuman yang berakohol akan membuat mabuk . tetapi jika suatu koheren tidak ada koresponden kita akan dibilang bullshit , sotoylah , pembohong atau sebagainya . Makanya koheren harus dilengkapi dengan koresponden .

2 . Korespondensi .
Kebenaran haruslah ada unsur Korespondensi . Korespondensi adalah sesuatu pernyataan yang sudah  koheren dan dibuktikan dengan kenyataan dan hasilnya haruslah sesuai . Apabila sesuatu yang kitanyatakan itu belum kita buktikan , maka itu akan menjadi kekeliruan / kesalahan , atau dihina-hina lah  .  Maka dari itu pernyataan kita haruslah sesuai dengan kenyataan yang terjadi . Contohnya : sifauzi  mengilmiahkan pernyataannya " minuman ber-alkohol itu membaukan "  dengan cara , dia bertanya kepada dokter-dokter ahli dan dokterpun meneliti ternyata ada zat akan membuat mabuk , lalu sifauzi belum cukup puas terus dia mencobanya sendiri dan ternyata membuat dia mabuk . Jadi pernyataan yang konsisten dan sudah ilmiahkan itulah yang disebut KEBENARAN .

3 . Pragmatis
Sesuatu kebenaran tidak ada pragmatisnya itu tidak disebut sebagai kebenaran . Teori ini baru muncul pada abad ke - 19 salah satu tokohnya adalah : J.Bentham . Sesuatu jika itu memang benar harus lah ada Pragmatis / Manfaatnya , jika tidak itu bukanlah suatu kebenaran . Jadi Pernyataan dan Kenyataan itu harus lah ada manfaatnya untuk menjadikan itu sebagai suatu KEBENARAN . contoh : Kebenaran minuman ber-akohol itu memabukan lalu kebenaran tentang itu ada manfaatnya yaitu : orang akan tau bahwa minuman yang mengandung alkohol itu akan membuanya menjadi mabuk jadi orang tidak akan meminumnya dan tidak akan menjadi mabuk . Jadi itu adalah KEBENARAN . Hehehehe 

" Lebih baik mencari kebenaran daripada harus menguasai kebenaran " - ?

Maaf ya jika isi tentang ini banyak yang salah soalnya masih pemula hehehe , mohon saran dan kritikannya jika ada yang salah . 
Seemoooggaaaa Bermanfaaaatttttt

twitter : @suyogiimamfauzi
FB : Suyogi Imam Fauzi 
Line : sifauzi174 
Hukum Online : sifauzi174 

0 komentar:

Posting Komentar